Fransisca Retno adalah seorang perupa, ilustrator dan dosen paruh waktu. Perjalanan berkaryanya dimulai sekitar tahun 2008 ketika bergabung dalam suatu komunitas ilustrasi bernama Maros Visual Culture Initiative ketika sedang duduk di bangku kuliah Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Trisakti jurusan Desain Komunikasi Visual. Di sanalah awal perkenalan dengan dunia seni rupa diawali dengan medium gambar dan ilustrasi. Setelah mengalami pengalaman yang intens dan berkarya kemudian pameran, Fransisca yang biasaya dipanggil Ikoy semakin mantap bahwa kesenian (seni rupa) adalah jalan hidupnya. Berbeda dengan lulusan desain lainnya akhirnya seniman kelahiran Jakarta ini mantap mengambil profesi sebagai illustrator dengan spesifikasi pekerjaan yang menjawab kebutuhan industri kreatif. Namun kehausannya terhadap dunia seni rupa semakin tidak terbendung sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Magister Seni Rupa FSRD Intitut Teknologi Bandung pada tahun 2011. Di sana ia diperkenalkan kepada sebuah medium baru yaitu seni performans. Performance art sendiri dikenal sebagai inter discipline art- form yang memungkinkan cabang-cabang seni manapun bersatu dalam suatu keharmonisan karya yang dipertunjukan kepada audiens. Dalam medium performans seni inilah Ikoy belajar membuat patung, lukisan, instalasi, bunyi bahkan gerak dalam seni pertunjukan. 


Fransisca Retno is an artist, illustrator and part-time lecturer. Her creative experience began in 2008 when she joined a community for illustrators called Maros Visual Culture Initiative, around the same period when she was still pursuing her Bachelor in Visual Communication at Trisakti's Fine Art and Design Faculty. That marks a journey which she believes to be long lasting and enriching.  After years of intensive involvement in the art scene, Fransisca, whom is also known as Ikoy became more certain that fine art is her chosen career path. She finds this exciting that eventually she works full time as an illustrator in Jakarta. She then continued her graduate study in Institute of Technology Bandung and graduated with a Master in Fine Art in 2011. There she was introduced to the variety of contemporary art, including performance whom she holds dear to. She feels that through live actions and presentations, she is able to harmonize the myriad forms of creative energy and through performance she learns to create sculptures, installations, sound and movements within performing art sector.