Dendi Madiya (lahir 7 Maret 1977, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat) berolak-balik mengenyam pendidikan dari TK sampai SMA antara Jakarta, Pelabuhan Ratu dan Sukabumi sebelum akhirnya kuliah di Jurusan Film, FFTV, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dari 1995-1997 (tidak selesai). Dendi sudah membaca puisi di depan publik sejak TK, mulai bermain drama, melawak, ‘menyutradarai’ pertunjukan dan menari saat SD pada acara-acara kenaikan kelas. Dia bermulai main band sejak SMA pada posisi bassist dilanjutkan setelah berhenti kuliah. Di SMA pula aktif dalam ekstra kurikuler teater yang bernama Teater Epigonen SMAN 1 Sukabumi dan diluar sekolah menjadi anggota Sanggar Teater dan Film PILAR. Akhirnya, Dendi pula belajar skenario film di IKJ dan terlibat dalam pembuatan beberapa film pendek. Selepas kuliah, Dendi kembali ke dunia teater dengan beraktifitas di beberapa kelompok seperti Teater Melati, Sanggar Matahari, Komunitas Teater Bekasi, Komunitas Hujan. Pada tahun 2010 dia baru mendirikin dan memimpin kelompok teater sendiri atas nama Teater Omponk yang berkegiatan di kota Bekasi dan Jakarta, sesekali pentas juga di Sukabumi. Tahun 2013 ikut mengubah Teater Omponk menjadi ARTery. Sampai sekarang, Dendi masih aktif sebagai pimpinna, sutradara dan penulis naskah kelompok ARTery yang berdomisili di Lubang Buaya, Jakarta Timur.


Dendi Madiya (born 7 March 1977, Pelabuhan Ratu, Sukabumi, West Java) studied in Jakarta and Sukabumi before proceeding as an undergraduate majoring in film making from Institute of Art Jakarta, which unfortunately was not completed. Dendi has been reading poetry in public since kindergarden where he acted and produced school's productions. He was also involved in high school band and active in outside school activity such as theater. Eventually, he was involved in the production of several short films and returned to the world of theater by joining Theater Melati, Sanggar Matahari, Community of Theater Bekasi and Community Hujan. In 2010, he pioneered Theater Omponk which name changed to ARTery until today. He has been a leader, director, producer and writer in ARTery which is based in Lubang Buaya, East Jakarta.